Bagi masyarakat madura musik daul sudah tidak asing
lagi. Musik ini merupakan inovasi musik tong-tong. Namun, 5 tahun belakangan ini musik daul
mengalami perkembangan yang sangat pesat di 3 kabupaten Madura.
Yaitu, Sumenep, Pamekasan dan Sampang. Sampai kini musik
daul menjadi salah satu bagian dari khasanah kekayaan seni dan budaya
masyarakat Madura.
Sejarah lahirnya musik ul-daul hingga kini belum diketahui.
Namun, dari berbagai jenis musik daul yang ada, musik tradisional daul di
wilayah Kabupaten Pamekasan memiliki ciri khas tersendiri. Sebab keberadaan musik daul di Pamekasan lebih dipicu
karena adanya pemadaman listrik pada sekitar 1990-an lalu.
Pada saat Madura mengalami pemadaman listrik, kelompok
musik daul yang berkembang hanya di Pamekasan, sedang di tiga kabupaten lain di
Madura tidak ada.
Bahkan jenis musik daul yang dikembangkan warga Pamekasan
ketika itu dan hingga kini masih berlangsung ialah menggunakan kereta dorong,
berbeda dengan jenis musik daul pada umumnya.
Dengan eksisnya keberadaan dan banyak komunitas ul-daul di
Madura, menjadi bukti bahwa madura merupakan tanah yang kaya karya seni. kini,
musik tersebut menjadi salah satu kesenian yang sering banyak ditampilkan dalam
berbagai kegiatan.
Mulai, selamatan, khitanan, perkawinan, smapai
kegiatan-kegiatan lainnya. Tak lain, komunitas ini bertujuan untuk melestarikan
budaya tradisional (musik tong-tong) serta memberikan hiburan dan
menumbuhkan kecintaan pada Budaya Madura.
0 komentar:
Posting Komentar
jangan
lupa beri coment